PASURUAN, PustakaJC.co - Jawa Timur kembali mencetak prestasi membanggakan di sektor ekspor. Sebanyak 350 ribu ton produk L-Tryptophan milik PT Cheil Jedang Indonesia (CJI) resmi diekspor ke Cina dengan nilai total mencapai Rp 35 triliun.
Pelepasan ekspor ini disambut langsung oleh Plt. Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, yang menilai pencapaian ini sebagai simbol kemajuan industri dan kemandirian ekonomi daerah.
“Ekspor ini bukan hanya pengiriman barang ke luar negeri, tapi simbol kemajuan industri nasional dan hasil nyata dari kerja keras membangun ekosistem ekspor berbasis nilai tambah,” ujar Emil di Pasuruan, Selasa, (3/6/2025).
Menurut Emil, Jawa Timur terus menunjukkan peran penting dalam mendorong ekspor nasional. Berdasarkan data April 2025, nilai ekspor Jawa Timur tercatat sebesar USD 2,18 miliar, naik 4,10 persen dibandingkan Maret. Sementara itu, ekspor nonmigas sepanjang Januari hingga April 2025 mencapai USD 7,81 miliar, dengan komoditas utama berupa perhiasan/permata, tembaga, lemak dan minyak hewani/nabati, serta produk kayu.
“Jawa Timur tetap menjadi tiga besar penyumbang ekspor nasional. Per April 2025, kontribusinya sebesar USD 8,24 miliar atau 9,43 persen dari total ekspor Indonesia,” tambahnya.
Emil juga menegaskan komitmen Pemprov Jatim dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui berbagai terobosan. Saat ini, Jawa Timur memiliki 13 Kawasan Industri, 1 Kawasan Industri Halal, dan 2 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang menjadi daya tarik utama bagi pelaku usaha.
“Kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri sangat penting. Dengan dukungan Kementerian Perdagangan, termasuk fasilitasi pasar dan diplomasi dagang, produk unggulan Jawa Timur dapat menjangkau lebih banyak negara,” jelas Wakil Gubernur Jatim itu.
Sementara itu, Menteri Perdagangan RI Budi Santoso turut memberikan apresiasi kepada PT CJI yang dinilai konsisten mendorong ekspor produk bernilai tinggi.
“Target pertumbuhan ekspor nasional tahun ini sebesar 7,1 persen, namun bukan hal mudah karena kita menghadapi hambatan global seperti perang dagang,” kata Budi.
“Tapi kita harus tetap optimis dan aktif memperluas pasar ekspor. Kontribusi seperti yang dilakukan PT CJI ini sangat strategis,” lanjut Menteri Perdagangan RI.
Emil berharap pencapaian ini tak hanya memperkuat posisi Jawa Timur di pasar internasional, tapi juga mendorong hilirisasi industri serta membawa manfaat langsung bagi masyarakat dan pelaku IKM di sekitar kawasan industri. (ivan)