Ami menyatakan, pihaknya akan terus memperkuat program pelatihan berbasis kompetensi di 16 UPT Balai Latihan Kerja (BLK) yang dimiliki Disnakertrans Jatim. Program pelatihan akan disesuaikan dengan Training Needs Analysis (TNA), sehingga selaras dengan permintaan dunia industri.
“Kami ingin pelatihan tak lagi berorientasi ke suplai semata, tapi juga pada sisi kebutuhan industri. Ini juga sejalan dengan Renstra Dinas dan RPJMD Provinsi Jatim 2025–2030,” tegas Ami yang Pernah menjadi -Kepala Seksi Syarat kerja, upah dan jaminan sosial Bid HI ini.
Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Jawa Timur mencatat angka pengangguran terbuka per Februari 2024 sebesar 4,56%, turun dibanding tahun sebelumnya. Namun tantangan ketenagakerjaan tetap besar, terutama dalam menyediakan SDM yang siap pakai secara kompetensi.
Melalui pendekatan kolaboratif ini, Disnakertrans Jatim berharap dapat mempertemukan pencari kerja dengan kebutuhan industri secara lebih efektif dan berkelanjutan. (ivan)