Ekonomi Jawa Timur Tumbuh Tertinggi di Pulau Jawa pada Triwulan II 2025

pemerintahan | 06 Agustus 2025 20:49

Ekonomi Jawa Timur Tumbuh Tertinggi di Pulau Jawa pada Triwulan II 2025
Ekonomi Jawa Timur Tumbuh Tertinggi di Pulau Jawa pada Triwulan II 2025 (dok RRI)

Surabaya, PustakaJC.co - Ekonomi Provinsi Jawa Timur mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,09 persen secara quarter-to-quarter (q-to-q) pada triwulan II tahun 2025, menjadikannya provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Jawa. Angka ini melampaui capaian provinsi lain seperti Jawa Barat (2,33 persen), Jawa Tengah (1,87 persen), dan DKI Jakarta (1,60 persen).

 

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian ini.

 

“Alhamdulillah di kuartal kedua ini pertumbuhan ekonomi Jatim tertinggi se-Jawa, dan melampaui pertumbuhan ekonomi nasional, kita perlu syukuri capaian ini,” ujar Khofifah saat memberikan keterangan pers di Gedung Negara Grahadi, Rabu (6/8/2025).

 

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada 5 Agustus 2025, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur juga mencapai 5,23 persen secara year-on-year (y-o-y) dan 5,12 persen cumulative to cumulative (c-to-c). Kedua angka ini tercatat lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang masing-masing sebesar 5,12 persen (y-o-y) dan 4,99 persen (c-to-c).

 

Khofifah menyebut bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari upaya konsisten Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mempercepat kegiatan ekonomi di berbagai sektor masyarakat.

 

“Industri, perdagangan, dan pertanian menjadi penopang perekonomian Jawa Timur,” katanya.

 

Dari sisi lapangan usaha, sektor pertanian menunjukkan kinerja paling tinggi dengan pertumbuhan sebesar 16,53 persen (q-to-q), yang didorong oleh panen tebu dan musim puncak penangkapan ikan laut.

 

“Capaian sektor pertanian ini memperkuat posisi strategis Jatim sebagai lumbung pangan nasional,” tutur Khofifah.

 

Salah satu langkah strategis yang diluncurkan adalah program Kredit Usaha Rakyat Khusus (KURsus) untuk kelompok petani tebu, hasil kerja sama dengan PT SGN. Khofifah menegaskan bahwa program ini bertujuan mempermudah akses permodalan bagi petani.

 

“Ini wujud nyata upaya kami memperjuangkan kesejahteraan petani,” jelasnya.

 

Faktor lain yang ikut mendukung pertumbuhan ekonomi Jatim antara lain peningkatan ekspor, naiknya jumlah wisatawan mancanegara, serta meningkatnya konsumsi pemerintah yang tumbuh 16,42 persen karena adanya pencairan THR dan gaji ke-13. Sementara itu, inflasi di Jawa Timur pada Juni 2025 tercatat 2,02 persen secara y-o-y, sedikit lebih tinggi dari angka nasional. Meski demikian, Gubernur memastikan bahwa inflasi masih berada dalam kategori terkendali dan akan terus diawasi untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah. (nov)