Misbakhun juga menyebut langkah Kemenkeu menempatkan dana pemerintah Rp200 triliun di bank Himbara sah secara hukum dan memperkuat likuiditas perbankan. Tantangan ke depan, menurutnya, adalah menurunkan imbal hasil surat utang Indonesia yang masih di atas 7 persen, dibanding negara ASEAN lain.
Sementara itu, Faujia Helga Br. Tampubolon menilai Purbaya dapat menjaga keseimbangan fiskal dan moneter, serta mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional hingga 5,2% pada 2026. Piter Abdullah dari Prasasti Center for Policy Studies juga menyatakan pengangkatan Purbaya tepat dan memperkuat stabilitas pasar.
“Kebijakan moneter yang lebih longgar, termasuk penurunan suku bunga acuan menjadi 4,75 persen oleh BI, akan memperkuat ekonomi nasional. Diperlukan kebijakan tambahan, seperti perizinan lebih mudah, untuk meningkatkan investasi dan kredit baru,” tambah Piter.
Misbakhun menutup dengan menekankan bahwa tantangan ekonomi Indonesia memang tidak mudah, namun dengan menteri yang tepat, stabilitas dan pertumbuhan tetap dapat dicapai. (ivan)