Pemprov Jatim Sinkronkan Strategi Pendidikan Vokasi Lewat Pergub 38/2024

pemerintahan | 08 Oktober 2025 05:15

Pemprov Jatim Sinkronkan Strategi Pendidikan Vokasi Lewat Pergub 38/2024
Pemprov Jatim menggelar Rakor Optimalisasi Program Kerja dan Sinkronisasi Pergub Nomor 38 Tahun 2024 tentang Perencanaan Strategi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, di gedung Mliwis Putih Bakorwil Bojonegoro. (dok bhirawa)

BOJONEGORO, PustakaaJC.co – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus memperkuat arah pembangunan pendidikan vokasi melalui sinkronisasi Pergub Nomor 38 Tahun 2024 tentang Perencanaan Strategi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi.

 

Langkah ini dibahas dalam Rapat Koordinasi Optimalisasi Program Kerja di Gedung Mliwis Putih Bakorwil Bojonegoro, Selasa, (7/10/2025), yang diikuti perangkat daerah, lembaga pendidikan, dunia usaha dan industri (DUDI), serta berbagai pemangku kepentingan. Dilansir dari bhirawaonline.co.id. Rabu, (8/10/2025).

 

Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Jatim Imam Hidayat melalui Kabid Kemasyarakatan Bakorwil Bojonegoro Rachmad Wagejanto menyebut, Pergub 38/2024 menjadi pedoman penting untuk membangun sistem pendidikan vokasi yang terarah dan sesuai kebutuhan pasar kerja.

 

“Pendidikan vokasi harus menjadi pilar utama dalam mencetak tenaga kerja kompeten dan berdaya saing di Jawa Timur,” ujarnya

 

 

 

Berdasarkan data BPS, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jatim terus turun dalam empat tahun terakhir: 5,49% (2022), 4,48% (2023), 4,19% (2024), dan 3,61% (2025). Partisipasi angkatan kerja juga meningkat hingga 74,25%.

 

Imam menegaskan, penguatan pendidikan vokasi perlu dilakukan dengan pendekatan Pentahelix, melibatkan pemerintah, industri, akademisi, media, dan masyarakat.

 

“Dengan sinergi semua pihak, lulusan vokasi tidak hanya siap kerja, tapi juga mampu bersaing menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0,” tambah Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Jatim Imam Hidayat ini.

 

Rakor ini menjadi bagian dari komitmen Pemprov Jatim mendukung agenda nasional menuju Generasi Emas 2045, sekaligus menekan angka pengangguran dan kemiskinan melalui peningkatan kualitas SDM. (ivan)