Wagub Emil Bersama Wapres Ma’ruf Amin Hadiri Puncak Dua Abad Ponpes Tambakberas Jombang

pemerintahan | 27 Oktober 2025 07:06

Wagub Emil Bersama Wapres Ma’ruf Amin Hadiri Puncak Dua Abad Ponpes Tambakberas Jombang
Wagub Emil (kiri) pada acara Puncak Peringatan 200 Tahun Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang pada Sabtu, (25/10/2025) malam. (dok jatimpos)

JOMBANG, PustakaJC.co – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menghadiri puncak peringatan dua abad Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Sabtu, (25/10/2025) malam.

 

Acara bertema “Mewariskan Daya Juang Berkhidmah Membangun Peradaban” ini turut dihadiri Wakil Presiden RI ke-13 KH Ma’ruf Amin, Menko Bidang Pangan RI Zulkifli Hasan, Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah Prof KH Asep Saifudin Chalim, serta jajaran ulama dan Forkopimda Jombang. Dilansir dari jatimpos.co, Senin, (27/10/2025).

 

“Suatu kehormatan bisa hadir di puncak peringatan dua abad Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas. Dua abad adalah perjalanan panjang dan bukti ketangguhan pesantren ini,” ujar Emil.

 

 

Emil menyebut pesantren sebagai mercusuar ilmu dan moralitas yang berperan besar membangun bangsa dari aspek ekonomi, sosial, budaya, dan akhlak.

 

“Kalau Indonesia ingin kokoh, pastikan pesantren menjadi tiang penyangga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.

 

Menjelang Hari Pahlawan, Emil juga mengingatkan peran santri dalam sejarah resolusi jihad. 

 

“Banyak pejuang gugur di 10 November adalah santri-santri patriot,” ujarnya.

 

 

 

Wapres Ma’ruf Amin menambahkan, selama dua abad Bahrul Ulum telah menjadi “pabrik kyai” yang melahirkan banyak ulama di Indonesia.

 

“Kalau pondok ini sampai berhenti, berarti pabrik kyai berhenti. Ini investasi spiritual luar biasa,”katanya.

 

Menurut Ma’ruf, santri abad ketiga Bahrul Ulum harus memiliki tiga hal: ilmu mendalam, kepekaan sosial, dan ketangguhan moral.

 

 

 

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Bahrul Ulum KH Hasib Wahab Hasbullah menyebut momentum dua abad ini sebagai peringatan istimewa yang tak akan terulang.

 

 

“Ini momen bersejarah. Bahkan dalam rangkaian kegiatannya, ada halaqah bersama 30 profesor alumni Tambakberas,” ujarnya.

 

Ia berharap semangat dua abad ini menjadi warisan perjuangan untuk terus memajukan sistem pendidikan Islam di Indonesia. (ivan)