Menurutnya, tantangan ketenagakerjaan kini bukan hanya soal jumlah lapangan kerja, tetapi juga kesenjangan keahlian (skill mismatch) antara lulusan dan kebutuhan industri.
“Banyak lulusan belum nyambung dengan pasar kerja. Karena itu BLK menjadi dapur pencetak tenaga siap pakai,” tegasnya.
Sigit juga menekankan pentingnya kesiapan menghadapi era green jobs, di mana pekerjaan ramah lingkungan seperti energi terbarukan dan efisiensi energi akan mendominasi pasar global.
 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                