Melalui lakon pewayangan, seperti Asta Brata dan Kresna Duta, publik diajarkan tentang kepemimpinan yang mengutamakan kejujuran, keberanian, pengorbanan, dan perlindungan terhadap rakyat.
“Inilah mantra yang kami gunakan di DPRD Jawa Timur. Setiap kebijakan dan pengawasan anggaran harus lolos ujian filosofis: apakah benar-benar bermanfaat bagi rakyat atau hanya melayani segelintir kepentingan,” katanya.
Pagelaran wayang yang berlangsung hingga tengah malam itu dihadiri jajaran Forkopimda, pimpinan fraksi, tokoh budaya, serta ratusan masyarakat yang memadati halaman gedung DPRD Jatim.