SURABAYA, PustakaJC.co - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai mendata warga yang memiliki keahlian pertukangan untuk memperluas akses kerja. Para tukang yang terverifikasi akan diprioritaskan mengikuti pelatihan dan sertifikasi resmi dari pemerintah.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan pendaftaran dibuka melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) dan selanjutnya akan dimasukkan ke dalam aplikasi khusus. Dilansir dari kompas.com, Selasa, (18/11/2025).
“Saya minta Disperinaker buka lowongan pelatihan tukang di Surabaya. Data ini nanti masuk sistem agar pencari tenaga bisa menemukan sesuai keahlian,” kata Eri di Balai Kota, Senin, (17/11/2025).
Mulai 2026, kontraktor pemenang tender proyek Pemkot wajib mempekerjakan tukang lokal yang sudah terdaftar di sistem. Hanya jika kuota kurang, kontraktor boleh mengambil pekerja dari luar kota.
“Pekerjanya harus orang Surabaya. Kalau sudah penuh dan masih kurang, baru boleh ambil dari luar,”tegas Eri.
Langkah ini jadi bagian dari program padat karya untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan.
“Investasi di Surabaya harus bergerak dengan SDM Surabaya, mengurangi kemiskinan dan pengangguran,” ujarnya.
Hingga kini, sudah 400 tukang terdata, dengan syarat:
• KTP Surabaya
• Usia minimal 18 tahun
• Punya pengalaman pertukangan
Keahlian yang didata: mandor, kepala tukang, tukang, hingga pembantu tukang.
Informasi pendaftaran tersedia di akun resmi media sosial Disperinaker Surabaya. (ivan)