Menurut Achmad, kawasan strategis yang cocok untuk uji coba meliputi pusat kota, pusat perbelanjaan (mal), dan area wisata. Lokasi-lokasi tersebut dinilai lebih representatif untuk mengukur kesiapan masyarakat dan petugas.
Ia juga memahami bahwa penerapan parkir digital bertujuan meningkatkan pencatatan transaksi dan mengurangi potensi kebocoran pendapatan asli daerah (PAD). Karena itu, Achmad menilai bahwa teknologi verifikasi tambahan seperti sidik jari dan pengenalan wajah dapat dipertimbangkan untuk mempermudah dan memperkuat sistem.
“Tujuannya agar data parkir lebih akurat dan layanan lebih efisien. Teknologi verifikasi ini bisa jadi opsi agar sistem lebih adaptif,” pungkasnya. (ivan)