Khofifah Apresiasi Soliditas MUI Jatim 2020–2025, Dinilai Beri Dampak Nyata bagi Umat

pemerintahan | 27 Desember 2025 05:37

Khofifah Apresiasi Soliditas MUI Jatim 2020–2025, Dinilai Beri Dampak Nyata bagi Umat
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim saat membuka Musyawarah Daerah XI MUI Jatim di Surabaya. (dok suarasurabaya)

SURABAYA, PustakaJC.co – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menilai kinerja Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur periode 2020–2025 berjalan solid dan memberikan dampak nyata bagi penguatan kehidupan keumatan dan kebangsaan.

 

Penilaian itu disampaikan Khofifah saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) XI MUI Jawa Timur di Surabaya, Jumat, (26/12/2025), sebagaimana dikutip dari Antara. Dilansir dari suarasurabaya.net, Sabtu, (27/12/2025).

 

Menurut Khofifah, selama lima tahun masa khidmat, MUI Jatim mampu menunjukkan konsistensi dalam penguatan kelembagaan, konsolidasi organisasi, serta memperkuat peran strategis ulama di tengah masyarakat.

 

“Terima kasih atas prestasi MUI Jawa Timur yang luar biasa, dengan skuadron yang luar biasa pula, serta seluruh perangkat organisasi yang terus memberikan penguatan bagi MUI Jatim,” ujar Khofifah.

 

 

 

Ia menilai struktur organisasi MUI Jatim yang telah terbentuk hingga tingkat kabupaten dan kota menjadi modal penting dalam menjaga soliditas serta efektivitas kerja organisasi.

 

Selain itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia juga menjadi faktor kunci yang membuat MUI Jatim mampu menjalankan fungsi keulamaan, keumatan, dan kebangsaan secara seimbang.

 

Khofifah menegaskan bahwa penguatan ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathaniyah harus terus dijaga, terutama di tengah dinamika global yang berdampak pada ketahanan nasional.

 

“Ukhuwah wathaniyah menjadi semakin relevan di tengah dinamika global, karena tidak sedikit negara di dunia yang tidak mampu bertahan akibat lemahnya fondasi kebangsaan,” katanya.

 

 

 

Ia juga menekankan pentingnya penguatan kelembagaan (institutional building) dan peningkatan kapasitas (capacity building) yang harus berjalan beriringan di semua level MUI.

 

Menurut Khofifah, ulama memiliki peran strategis sebagai waratsatul anbiya’ dalam memberikan pencerahan, penerangan, dan bimbingan kepada masyarakat.

 

“Mudah-mudahan para ulama di Jawa Timur dan Indonesia senantiasa diberi kekuatan dan soliditas dalam menjalankan peran pencerahan, penerangan, serta bimbingan kepada umat,” pungkasnya. (ivan)