Sekolah Rakyat, Nyala Harapan dari Gedung Kosong untuk Anak Kurang Mampu

parlemen | 17 Juli 2025 16:25

Sekolah Rakyat, Nyala Harapan dari Gedung Kosong untuk Anak Kurang Mampu
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau Sekolah Rakyat jenjang SMA di Gedung BPKASN Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri. (dok timesindonesia)

SURABAYA, PustakaJC.co - Dari gedung pelatihan ASN yang sepi, kini menyala cahaya masa depan. Gubernur Khofifah menyebut Sekolah Rakyat sebagai bentuk nyata kehadiran negara untuk keluarga miskin.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa Sekolah Rakyat (SR) adalah cara negara menyalakan harapan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Hal ini ia sampaikan saat meninjau langsung SR jenjang SMA di eks Gedung BPKASN Tarokan, Kediri, dilansir dari timesindonesia.co.id, Kamis, (17/7/2025).

 

“Sekolah Rakyat ini merupakan cara negara menyalakan harapan keluarga kurang mampu. Dari gedung pelatihan ASN menjadi tempat menyalakan masa depan,” ujar Khofifah.

Di Kediri, 100 siswa dari keluarga tidak mampu (masuk dalam Desil 1 dan 2 DTSEN) kini belajar dengan fasilitas setara sekolah internasional. Ada 4 kelas full AC, kamar asrama lengkap, perpustakaan, sarana olahraga, aula besar, dan pengawasan CCTV 24 jam.

“Kamarnya ber-AC, kamar mandinya mungkin lebih mewah dari rumah saya. Ventilasinya luar biasa, kantinnya pun setara sekolah internasional,” kata Khofifah, sambil tertawa.

Gubernur juga mendorong penguatan kompetensi siswa.

“Saya usulkan hari Senin, Rabu, Jumat anak-anak wajib berbahasa Inggris. Dalam 6 bulan mereka harus sudah fasih,” ujarnya.

Selain akademik, kurikulum SR juga menanamkan karakter, nasionalisme, literasi digital, dan kecakapan hidup. SR Kediri pun menganut sistem boarding school dengan pembelajaran inklusif dan representatif.

Program ini merupakan hasil sinergi antara Kementerian Sosial RI, Pemprov Jatim, dan Pemkab Kediri, dengan dasar hukum jelas melalui SK Bupati Kediri Nomor 100.3.3.2/162/418.08/2025 dan Surat Kemensos Nomor 2299/1/HM.01.3/SR.1/6/2025.

Tak hanya bangunan sementara, pemerintah juga menyiapkan gedung permanen SR di Plosokidul seluas 7–14 hektare yang ditarget rampung tahun 2026.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengatakan, perhatian Gubernur Khofifah terhadap SR sangat luar biasa.

“Bu Gubernur mengabsen kami lewat grup. Dalam 3 hari sudah 9 sampai 10 kali kunjungan ke Sekolah Rakyat. Ini bentuk komitmen luar biasa,” ujarnya.

Dua wali murid pun mengungkapkan haru dan terima kasih atas program ini.

“Alhamdulillah, kami dulu kesulitan biaya. Sekarang anak kami bisa sekolah gratis dan lengkap fasilitasnya. Terima kasih untuk Bu Gubernur dan Pak Bupati,” ujar Yeni Wijayanti (34), ibu dari Niswa Intan Apriliani.

Hal senada disampaikan Riyani Supatmi (38), ibu dari Rizu Fabion Az Zafar. “Anak kami dilatih mandiri, dapat pengalaman luar biasa. Semoga kelak jadi anak sukses dan bermanfaat bagi bangsa.”

 

 

Sekolah Rakyat bukan sekadar bangku dan papan tulis. Ia adalah simbol kehadiran negara, nyala harapan baru bagi mereka yang hampir kehilangan masa depan. (ivan)