Disdik Jatim Dorong Sertifikasi Kompetensi SMK demi Daya Saing Dunia Kerja

pendidikan | 11 Mei 2025 19:14

Disdik Jatim Dorong Sertifikasi Kompetensi SMK demi Daya Saing Dunia Kerja
Disdik Jatim Dorong Sertifikasi Kompetensi SMK demi Daya Saing Dunia Kerja (dok antara)

SURABAYA, PustakaJC.co - Dinas Pendidikan Jawa Timur memberikan dukungan kepada 60 siswa SMK dari berbagai daerah untuk mengikuti uji sertifikasi kompetensi nasional yang mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Sertifikasi ini dinilai penting sebagai pengakuan resmi atas keahlian siswa agar lebih siap bersaing di dunia usaha dan industri (DUDI).

 

Kepala Disdik Jatim, Aries Agung Paewai, menyatakan bahwa sertifikasi kompetensi memberi nilai tambah signifikan bagi lulusan SMK.

 

“Dengan sertifikasi ini, siswa memiliki portofolio yang nyata, tidak sekadar kemampuan praktis, tapi juga bukti legal atas kompetensinya,” ujar Aries saat di Surabaya, Minggu (11/5/25).

 

Uji kompetensi dilaksanakan serentak pada Sabtu (10/5) untuk empat jurusan, yakni tata boga, tata busana, tata kecantikan, serta teknik pendingin dan tata udara. Kegiatan ini bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek.

 

Aries menilai pelatihan keterampilan tanpa diikuti sertifikasi belum cukup kuat untuk memenuhi tuntutan dunia kerja saat ini. Dalam pemantauannya, ia mengapresiasi semangat para siswa meski soal uji cukup menantang.

 

“Kami berharap semua peserta bisa lulus. Meski tantangan cukup berat, anak-anak menunjukkan semangat luar biasa,” ujarnya.

 

Program ini telah digelar sejak 2021 dengan menyasar SMK di wilayah pinggiran yang memiliki keterbatasan fasilitas pendukung keterampilan siswa.

 

Kepala UPT Pengembangan Teknologi dan Kajian Kompetensi (PTKK) Disdik Jatim, Endang Winarsih, menjelaskan bahwa seluruh peserta telah mengikuti pelatihan reguler dan akselerasi sebelum mengikuti ujian.

 

“Soal teori diberikan langsung oleh LSK pusat secara daring. Meskipun pelatihan hanya tujuh hari, kami optimistis hasilnya baik,” katanya.

 

Endang berharap siswa yang lulus dapat lebih kompetitif di dunia kerja, baik di tingkat nasional maupun internasional. (nov)