JCI East Java Salurkan Beasiswa Terapi Rp240 Juta untuk Anak Autis Lewat Walk For Autism 2025

pendidikan | 03 Agustus 2025 18:15

JCI East Java Salurkan Beasiswa Terapi Rp240 Juta untuk Anak Autis Lewat Walk For Autism 2025
Junior Chamber International (JCI) East Java kembali menggelar acara tahunan Walk For Autism 2025 di Ciputra World Mall Surabaya. (dok surabayapagi)

SURABAYA, PustakaJC.co – Junior Chamber International (JCI) East Java kembali menunjukkan komitmennya terhadap dunia inklusi melalui kegiatan tahunan Walk For Autism 2025 yang digelar di Ciputra World Mall Surabaya, Minggu, (3/8/2025).

Mengusung semangat awareness, acceptance, dan education, kegiatan ini tak sekadar kampanye kepedulian, tetapi juga menghadirkan solusi nyata: beasiswa terapi senilai Rp240 juta untuk 20 anak autis dari keluarga kurang mampu. Dilansir dari surabayapagi.com, Minggu, (3/8/2025).

 

“Beasiswa ini kami salurkan melalui kerja sama dengan delapan lembaga pendidikan di Surabaya dan satu di Bali,” ujar Edison Njotdjodjo, EVP Social & Community Action JCI East Java.

“Tahun lalu kami bantu 15 anak, tahun ini meningkat menjadi 20,” tambahnya.

Sekitar 200 peserta mengikuti acara ini, mayoritas berasal dari sekolah inklusi di Surabaya. Mereka dilibatkan dalam kegiatan seni bersama anak-anak autis seperti menghias tumpeng dan melukis kolase—mendorong interaksi setara dan empati sejak dini.

“Kami ingin masyarakat tahu apa itu autisme, menerima kehadiran anak-anak autis, dan memahami bagaimana mendampingi mereka,” lanjut Edison. Ia juga menekankan pentingnya edukasi tak hanya untuk anak, tapi juga guru dan orang tua.

Aksi simbolis berupa cap telapak tangan di tempat sampah dan kaos peserta menjadi pengingat bahwa prevalensi autisme kini cukup tinggi: 1 dari setiap 50 kelahiran.

“Anak-anak autis bukan untuk dikucilkan. Mereka punya potensi luar biasa jika diberi kesempatan dan pendampingan yang tepat,” tegas Edison.

Acara yang sudah digelar sejak 2014 ini kini memasuki tahun ke-9. Harapannya, kegiatan ini membuka akses terapi dan pendidikan berkelanjutan serta memperkuat solidaritas masyarakat dalam membangun lingkungan yang lebih inklusif. (ivan)