Cek Kesehatan Gratis Menag Tegaskan Sehat Itu Ibadah Sekolah Harus Jadi Teladan

pendidikan | 05 Agustus 2025 05:52

Cek Kesehatan Gratis Menag Tegaskan Sehat Itu Ibadah Sekolah Harus Jadi Teladan
Menag Nasaruddin Umar saat meninjau dimulainya program Cek Kesehatan Gratis Sekolah di Pesantren Asshiddiqiyah, Jakarta. (dok nuonline)

JAKARTA, PustakaJC.co - Menjaga kesehatan bukan hanya urusan medis, tapi juga bentuk ibadah. Itulah pesan kuat Menteri Agama RI Nasaruddin Umar saat meninjau pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah di Pesantren Asshiddiqiyah, Kedoya, Jakarta Barat, Seninz (4/8/2025).

Dalam kesempatan itu, Menag menegaskan pentingnya peran kesehatan dalam menjalankan fungsi keagamaan dan kebangsaan. Dilansir dari nu.or.id, Selasa, (5/8/2025).

“Tidak mungkin kita bisa menjadi hamba yang taat kalau sakit-sakitan. Dan tidak mungkin kita bisa menjadi khalifah yang sukses kalau penyakitan,” ujarnya di hadapan para santri dan tenaga pendidik.

Menurutnya, kesehatan bukan sekadar urusan duniawi, tetapi bagian dari tanggung jawab spiritual dan sosial. Ia menilai program CKG sebagai bentuk konkret penguatan nilai keagamaan dalam praktik kebangsaan.

“Cek kesehatan gratis ini sejalan dengan ajaran semua agama. Kita menghimpunnya dengan menggunakan bahasa agama untuk menyadarkan masyarakat agar menjadi sehat,” terang Menag.

Menag menekankan bahwa lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama harus menjadi contoh terdepan dalam menyukseskan program ini. Untuk itu, ia telah menginstruksikan seluruh kepala kantor wilayah (Kanwil) dan kantor Kemenag kabupaten/kota agar terlibat aktif dan bertanggung jawab penuh.

 

“Saya ingin agar lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama ini menjadi contoh terdepan, yang terbaik dalam pelaksanaan CKG,” tegasnya.

Menag juga mengingatkan bahwa jika ada siswa yang belum mendapat layanan pemeriksaan, maka bukan siswa yang disalahkan, melainkan kepala Kanwil setempat.

“Kalau nanti saya tahu ada anak didik kita yang tidak mendapatkan pemeriksaan, itu bukan salah anaknya, tapi salah kepala Kanwil-nya Kemenagnya,” ujarnya.

Untuk memastikan program ini berjalan maksimal, Kementerian Agama telah menyiapkan checklist evaluasi dan indikator keberhasilan, agar pelaksanaannya bisa diukur secara transparan dan bertanggung jawab.

Dalam konteks kesehatan berkelanjutan, Menag juga menyinggung pentingnya kesejahteraan keluarga. Ia menyampaikan bahwa kesehatan anak tak lepas dari kemampuan ekonomi orang tuanya.

Ia mengapresiasi keberadaan Koperasi Desa Merah Putih, yang tidak hanya membina anak-anak, tetapi juga memberdayakan para orang tua melalui pelatihan ekonomi dan pendidikan keterampilan.

“Bagaimana kita bisa berharap anak-anaknya bagus kalau orang tuanya sendiri tidak punya kemampuan finansial untuk memperbaiki kualitas hidup anaknya? Kalau orang tuanya bagus, maka otomatis dampaknya nanti kepada anak-anaknya,” kata Menag.

Ia menilai koperasi tersebut berhasil menggabungkan pendekatan ekonomi, sosial, dan edukatif dalam satu ekosistem pemberdayaan masyarakat.

Program Cek Kesehatan Gratis Sekolah yang digagas Kementerian Agama bukan sekadar agenda layanan, tetapi juga bagian dari gerakan nasional membangun SDM unggul dan sehat lahir batin. Sehat bukan hanya hak, tetapi juga modal utama untuk menjalankan peran sebagai insan beriman, produktif, dan berdaya guna bagi bangsa. (ivan)