Ada beberapa alasan-alasan yang mendasari beliau untuk memulainya perlahan-lahan. Mulai dari faktor biaya operasional hingga tenaga personalia yang nantinya akan diperbantukan dan ditempatkan pada setiap daerah.
Om Jo memulai tahap percobaan pembangunan faskes ini pertama kali diterapkan di Bandung. Alasan Bandung dipilih sebagai percobaan karena tingkat perekonomian Kota Bandung relatif lebih baik dibandingkan daerah lain. Dengan demikian pembiayaan kegiatan dapat dibantu oleh pemerintah daerah.
Sebuah penelitian historiografi yang diteliti oleh Astiannis dan Saripudin (2018) dalam jurnal yang berjudul Johannes Leimena dalam Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia (1946-1956), melaporkan bahwa permasalahan utama yang dihadapkan pada Indonesia di bidang kesehatan adalah perihal angka kematian ibu dan anak.
Ketidakstabilan yang terjadi pada masa itu berdampak pada bidang politik, sosial, ekonomi termasuk kesehatan masyarakat Indonesia. Tahun 1940-1950 Indonesia mengalami laju pertumbuhan penduduk yang lambat akibat tingginya mortalitas penduduk Indonesia. Tingginya angka mortalitas tersebut disebabkan oleh beberapa hal, seperti berkembangnya wabah penyakit, krisis pangan, dan rendahnya layanan kesehatan ibu dan anak.