Keadaan pun kian sulit ketika masuknya dinas kesehatan federal yang mengakibatkan ketidaksinkronan hubungan, antara instansi pusat dan daerah terkait permasalahan kesehatan.
Mengutip dari Liputan6.com, terkait carut-marutnya permasalahan kesehatan era selepas kemerdekaan sekitar tahun 1950, akhirnya Om Jo berinisiatif untuk mengubah orientasi pembangunan yang awalnya dari daerah perkotaan ke daerah pedesaan. Om Jo mulai menggagas pembangunan fasilitas kesehatan yaitu rumah sakit di setiap kabupaten, meliputi kecamatan dan desa.
Pusat kesehatan terpusat di wilayah kabupaten sedangkan rumah sakit pembantu difokuskan pada wilayah kecamatan. Kemudian di tingkat desa, beliau berinisiatif dalam membangun balai pengobatan. Namun, gagasannya ini tidak sepenuhnya dilaksanakan serentak di seluruh tanah air.