CILEDUG, PustakaJC.co – Lahir dari rahim seorang ibu pengungsi revolusi, besar di bawah asuhan kiai pencipta lambang NU, hingga menjadi saksi dan pelaku seni rupa dari era Orde Lama hingga Reformasi Mansyur HB adalah potret seniman lintas zaman yang tetap setia pada kuas dan nilai.
Pelukis kelahiran Kediri tahun 1946 ini memiliki nama lengkap Mansyur Hasan Basri, disingkat HB, mengikuti nama sang ayah, seorang tukang sol sepatu yang turut berjuang saat agresi militer Belanda. Masa kecil Mansyur dilalui di Kawatan, Surabaya. Sejak remaja ia sudah mengaji kepada KH Ridwan Abdullah—kiai NU pencipta lambang Nahdlatul Ulama.
“Saya belajar melukis karena ibu saya. Bukan karena dia mengajari, tapi karena dia yang melahirkan saya,” ujar Mansyur kepada NU Online, Kamis malam (20/3/2025), di kediamannya, Ciledug, Tangerang.