Depok, PustakaJC.co - Indonesia kembali memperkuat posisinya sebagai pusat pendidikan Islam dunia melalui pembangunan Pesantren Istiqlal Internasional Indonesia (PIII) yang berlokasi di lingkungan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok. Peresmian pembangunan PIII dilakukan oleh Menteri Agama RI Prof. Dr. Nasaruddin Umar, bersama sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Menko PMK Pratikno dan Mendagri Tito Karnavian. Selasa, (22/4/2025).
PIII akan berfungsi sebagai satuan pendidikan madrasah berasrama, yang mencakup jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA). Seluruhnya mengusung kurikulum pesantren yang terintegrasi dengan standar nasional dan internasional. Dilansir dari kemenag.go.id, Rabu, (23/4/2025).
“Pesantren ini akan mencetak pemimpin umat yang moderat, cerdas, dan memiliki daya saing global. Ini bukan sekadar institusi pendidikan, tetapi simbol kekuatan lunak Indonesia di kancah internasional,” ujar Menag Nasaruddin dalam sambutannya.
Dirancang dengan pendekatan menyeluruh, para santri PIII akan mempelajari kitab maktubiyah (literatur klasik) dan kitab kauniyah (ilmu-ilmu alam), serta dibekali keterampilan teknologi, kemampuan bahasa asing, dan nilai-nilai akhlakul karimah. Pesantren ini mengusung tiga fungsi utama: pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.
Dirjen Pendidikan Islam, Prof. Suyitno, menegaskan bahwa kehadiran PIII merupakan bagian dari strategi nasional.
“Ini bagian dari Asta Cita dalam menciptakan SDM unggul, membangun jejaring toleransi antarumat, dan mendorong kewirausahaan santri untuk pemerataan ekonomi,” terangnya.
Sementara itu, Menko PMK Pratikno menambahkan bahwa pendirian UIII dan PIII merupakan bagian dari visi besar Indonesia dalam dunia pendidikan Islam internasional.
“UIII bukan sekadar proyek nasional, tapi global. PIII melengkapi ekosistem ini dengan menghadirkan lembaga pendidikan dasar hingga menengah yang berorientasi internasional namun tetap berakar pada tradisi pesantren,” pungkas Menko PMK ini.
Indonesia, dengan lebih dari 42.000 pesantren dan warisan pemikiran ulama seperti Syekh Nawawi al-Bantani dan KH. Hasyim Asy’ari, memiliki modal besar untuk memimpin arah baru peradaban Islam global.
PIII hadir bukan hanya sebagai institusi pendidikan baru, tetapi sebagai simbol aktualisasi nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin yang diusung Indonesia. Dari Depok, semangat pesantren dan cita-cita global menyatu untuk melahirkan generasi pemimpin Islam masa depan. (Ivan)