نَحَرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ الْحُدَيْبِيَةِ الْبَدَنَةَ عَنْ سَبْعَةٍ وَالْبَقَرَةَ عَنْ سَبْعَةٍ
“Kami pernah menyembelih kurban bersama Rasulullah SAW pada tahun Hudaibiyah. Seekor unta (al-badanah) untuk tujuh orang, begitu pula sapi.” (HR. Muslim)
Sedangkan kambing, berdasarkan hadits Aisyah RA, hanya bisa dikurbankan oleh satu orang, meski pahalanya bisa mencakup keluarganya:
ثُمَّ أَخَذَهَا وَأَخَذَ الْكَبْشَ فَأَضْجَعَهُ ثُمَّ ذَبَحَهُ، ثُمَّ قَالَ: بِاسْمِ اللَّهِ،
اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ، ثُمَّ ضَحَّى بِهِ
“Nabi SAW mengambil kambing, membaringkannya, lalu menyembelihnya. Beliau berkata: ‘Bismillah, Ya Allah terimalah (kurban ini) dari Muhammad, keluarga Muhammad, dan umat Muhammad.’” (HR. Muslim)