MAKKAH, PustakaJC.co - Rektor IAIN Curup, Prof Idi Warsah sekaligus anggota Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025 memantau langsung kesiapan jemaah haji menjelang fase puncak di Armuzna Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Dalam pemantauan tersebut, terungkap tekanan psikologis mulai dirasakan jemaah meski ibadah puncak belum dimulai.
“Armuzna adalah puncak seluruh rangkaian ibadah haji. Oleh karena itu, selain kesiapan fisik, stabilitas mental dan emosional sangat penting agar ibadah berjalan lancar dan khusyuk,” ujar Rektor IAIN Curup. Dikutip dari kemenag.go.id, Sabtu, (31/5/2025).
Tim Monev tak hanya mengamati, tetapi juga aktif memberi motivasi dan arahan kepada petugas serta jemaah. Mereka mengimbau jemaah mengurangi aktivitas sunnah yang melelahkan demi menjaga stamina untuk prosesi wajib.
Menjelang Armuzna, tantangan fisik sangat berat, seperti cuaca ekstrem mencapai 50°C dan kepadatan lokasi. Pembinaan kesehatan pra-keberangkatan jadi kunci daya tahan jemaah. Tim Monev pun mengingatkan pentingnya tidur cukup dan pembatasan mobilitas yang tidak perlu.
Dari sisi emosional, banyak jemaah menghadapi kecemasan, mulai dari kerinduan keluarga hingga adaptasi sistem baru penyelenggaraan haji. “Keberadaan petugas yang peka secara emosional sangat penting untuk meredam kecemasan jemaah,” lanjutnya.
Pendekatan spiritual menjadi senjata utama Tim Monev dalam mendampingi jemaah, seperti mengajak memperbanyak istighfar dan doa di Arafah untuk menenangkan hati.
Dari sudut pandang psikologi, masa persiapan menuju Armuzna adalah fase krusial untuk menguatkan ketahanan batin. Teknik relaksasi, dzikir, dan afirmasi positif terbukti membantu jemaah menjaga fokus dan semangat.
Tim Monev juga mendorong budaya gotong royong melalui pembentukan kelompok kecil, yang menjadi ruang aman bagi jemaah menyalurkan keluhan dan beban emosional.
“Dukungan sosial seperti ini sangat penting dalam menjaga kesehatan mental di tengah tantangan fisik dan kerumunan,” tambahnya.
Penanganan psikososial jemaah harus jadi elemen utama dalam pelayanan haji, bukan hanya pelengkap. Dengan kesiapan fisik, mental, dan spiritual yang terpadu, ibadah di Armuzna akan berjalan dengan tenang dan bermakna.
Sebagaimana amanat Sekjen Kemenag, Prof. Dr. H. Kamaruddin Amin, Tim Monev hadir bukan sebagai beban, tapi sebagai pemberi solusi dan semangat kepada jemaah haji. (ivan)