JAKARTA, PustakaJC.co – Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar, memberikan pesan mendalam kepada umat Islam dalam momen Peringatan Tahun Baru Hijriah 1447 H. Ia mengajak seluruh pengurus NU dan masyarakat Muslim untuk menjaga tiga hal yang dicintai oleh Allah dan menjauhi tiga hal yang dibenci-Nya.
Dalam taujihat daring yang digelar Kamis malam, (26/6/2025), Kiai Miftach menyampaikan bahwa ajaran Rasulullah tetap relevan di tengah perubahan zaman yang serba cepat dan menuntut kedewasaan berpikir. Dilansir dari nu.or.id, Jumat, (27/6/2025).
“Rasulullah mewasiatkan agar kita tetap teguh memegang ajaran yang diwariskan oleh para salafus shalih, ulama yang sanad keilmuannya jelas, dan meninggalkan apa pun yang mungkar dan tidak sejalan dengan syariat maupun akal sehat,” tutur Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar.
Ia menjelaskan tiga hal yang paling dicintai oleh Allah:
1.Tauhid, yakni beribadah kepada Allah semata tanpa menyekutukan-Nya.
2.Kekompakan umat, yaitu berpegang teguh pada tali agama Allah dan menjaga ukhuwah Islamiyah.
3.Nasihat yang jujur dan konstruktif, terutama kepada pemimpin dan orang-orang yang diberi amanah mengurus urusan umat dan bangsa.
Sebaliknya, Kiai Miftach juga menegaskan tiga hal yang sangat dibenci Allah:
1.Perdebatan tanpa dasar yang berujung pada tuduhan dan fitnah.
2.Pertanyaan berlebihan yang tidak membawa manfaat dan justru membuat gaduh.
3.Pemborosan harta, termasuk gaya hidup konsumtif dan mubazir yang tidak diridhai Allah.
“Dunia adalah tempat ujian. Kalau kita merasa sudah berada di jalan yang benar, tapi tetap diuji, itu bukan hal aneh. Justru itu sunnatullah,” jelas Abuya.
Pengasuh Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya itu juga menekankan pentingnya kesabaran dan kekompakan dalam organisasi, khususnya bagi jajaran pengurus NU dari tingkat pusat hingga ranting.
“Saya berpesan agar seluruh jajaran NU tetap bersatu, saling menguatkan, menjaga disiplin, dan teguh memegang prinsip organisasi. Jangan saling melemahkan,” tegasnya.
Di akhir pesannya, Kiai Miftach mengajak semua pihak untuk terus berjuang di jalan dakwah dan pengabdian, meski zaman penuh tantangan.
“Semoga Allah menganugerahkan kekuatan hati dan pahala yang berlipat kepada siapa pun yang terlibat dalam perjuangan ini,” pungkas Rais Amm PBNU itu. (ivan)