“Kalau batin kita nyambung sama Allah, insyaAllah enggak akan silau pada kekuasaan, enggak akan goyah ketika dihadapkan pada suap atau intimidasi,” lanjut Abuya.
Amalan ini disampaikan Abuya dengan semangat agar umat Islam mengisi Asyura dengan dzikir, doa, dan latihan spiritual yang membentuk ketegasan serta keberanian moral. Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak meremehkan amalan ringan seperti ini karena telah menjadi warisan para ulama terdahulu.
Hari Asyura menjadi momentum bagi umat Islam untuk kembali menata batin, memperteguh iman, dan memperkuat karakter ruhani. Lewat tuntunan Abuya KH. Miftachul Akhyar, amalan seperti menulis Ar-Rahman dan Bismillah menjadi sarana sederhana namun dalam, untuk membangun kekuatan jiwa di tengah derasnya tantangan kehidupan. (ivan)