Surabaya, PustakaJC.co - Pemerintah Kota Surabaya bersama Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (PDTS KBS) akan meluncurkan berbagai wahana bermain dan edukasi sepanjang Agustus. Inisiatif ini bertujuan menjadikan KBS sebagai destinasi rekreasi sekaligus edukasi keluarga, agar tetap relevan, menarik, dan menjadi ikon wisata unggulan di tengah kota.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyampaikan bahwa pengunjung KBS kini tidak hanya dapat melihat satwa, tapi juga menikmati wahana bermain dan fasilitas edukatif lainnya. Dalam waktu dekat, empat wahana baru akan diresmikan, yaitu bioskop tujuh dimensi (KBS 7D), Rainbow Park, Rabbits Wonderland, dan video imersif.
“Jadi di kebun binatang ini tidak hanya melihat hewan saja, satwa saja, tapi juga ada banyak tempat permainan,” kata Eri, Jumat, 8 Agustus 2025.
Eri menjelaskan bahwa KBS 7D dibangun di area yang selama ini jarang dikunjungi pengunjung. Diharapkan kehadiran bioskop ini bisa menyebar arus kunjungan dan memberi pengalaman berbeda. Sementara itu, Rainbow Park telah mulai beroperasi dan menjadi favorit anak-anak.
“Di tempat-tempat yang memang direncanakan, oleh Direktur dan Direksi Kebun Binatang itu di tempat-tempat yang memang dia jarang dilewati,” jelas Eri.
Rabbits Wonderland dijadwalkan diresmikan pada 10 Agustus 2025. Wahana ini menampilkan 11 jenis kelinci dari berbagai negara dalam konsep interaktif, di mana anak-anak bisa memberi makan dan belajar tentang satwa jinak.
“Rencananya ada Rabbits Wonderland. Nanti di situ dibuka tempat ada kelinci-kelinci gitu. Nanti kita juga bisa masuk ke dalamnya sambil ngasih makan,” ungkap Eri.
Wahana imersif video juga akan ditambahkan di lantai dua dengan akses tangga dari dalam, menghadirkan pengalaman multimedia yang seolah membawa pengunjung masuk ke dalam ekosistem satwa. Tema videonya akan diganti setiap lima hingga enam bulan.
“Nanti juga setiap 6 bulan sekali, video imersifnya diganti. Atau 5 bulan, temanya diganti. Sehingga menarik orang untuk datang,” terang Eri.
Ia menegaskan bahwa penambahan wahana didasarkan pada aspirasi masyarakat. Karena itu, manajemen KBS diminta aktif menjaring masukan dari pengunjung. Beberapa permintaan seperti rumah hantu dan flying fox kini masuk dalam tahap perencanaan.
Pelaksana tugas Direktur Utama PDTS KBS, Aschta Boestani Tajudin mengatakan pengembangan ini merupakan bentuk transformasi progresif. Fokus saat ini adalah Rabbits Wonderland sebagai sarana edukasi satwa jinak bagi anak-anak.
“Di sini ingin kita mengenalkan bahwa di Surabaya ini, di kebun binatang Surabaya khususnya tidak hanya terdiri dari satwa-satwa liar saja, tapi kita mulai mengenalkan satwa yang memang familiar dengan anak-anak,” ujar Aschta.
Dalam aspek konservasi, KBS juga mengalami kemajuan. Dua anak singa Afrika lahir dari pasangan Ipin dan Seruni yang merupakan pinjaman dari Jatim Park sejak 2021. Anak singa berusia tiga bulan itu kini menjalani pelatihan agar bisa berinteraksi dengan pengunjung.
“Jadi untuk bayi singa ini, kita kurang lebih sudah sekitar 3 bulan. Kelahiran tanggal 21 April,” ungkapnya.
Penambahan koleksi satwa juga terus dilakukan melalui kerja sama dengan kebun binatang dalam dan luar negeri. Saat ini, KBS menunggu kedatangan panda merah, jerapah, dan kura-kura dari Jepang.
“Kita ada pertukaran satwa dengan Jepang. Salah satunya itu panda merah ya. Panda merah, ada jerapah, ada kura-kura, juga ada kura-kura raksasa,” kata Eri.
Selain itu, Pemkot juga mengkaji kemungkinan mendatangkan kembali gorila ke Surabaya. Menurut Eri, gorila pernah menjadi ikon utama KBS di era 1980-an, meskipun hanya bertahan delapan bulan akibat masalah iklim. Kini, evaluasi teknis dengan pihak Eropa tengah dilakukan.
“Kita pernah memiliki gorilla dulu di tahun 80. Cuma pada waktu itu hanya 8 bulan bertahan terus gorilanya mati karena memang secara iklimnya berbeda,” ungkapnya.
Eri menekankan bahwa kesehatan satwa menjadi perhatian utama, terlebih banyak koleksi yang sudah menua. Sistem peminjaman satwa dari lembaga lain seperti Maharani Zoo menjadi solusi penyegaran koleksi. Harimau Sumatera dan singa putih termasuk satwa baru yang memperkaya keberagaman fauna di KBS.
“Maka saya minta teman-teman kebun binatang ini tidak berpuas diri, tidak berhenti untuk inovasi, tidak berhenti untuk bekerjasama dengan tempat-tempat lain,” tegas Eri. (nov)