Cak Eri All Out Lawan Genangan, Mobil PMK Dikerahkan ke Titik Rawan

surabaya | 13 November 2025 05:40

Cak Eri All Out Lawan Genangan, Mobil PMK Dikerahkan ke Titik Rawan
Mobil PMK terus dikerahkan oleh Pemkot Surabaya untuk mempercepat Aliran air saat hujan deras dalam sepekan. (dok surabayapagi)

SURABAYA, PustakaJC.co – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi terus menunjukkan keseriusannya menangani banjir di Kota Pahlawan. Tak hanya mengandalkan proyek drainase dan rumah pompa, Cak Eri juga mengerahkan 28 unit mobil pemadam kebakaran (PMK) ke sejumlah titik rawan genangan setiap kali hujan deras mengguyur kota.

 

“Kita punya 28 unit, keluar semua setiap hujan. Semoga sampai akhir November ini bisa tuntas,” kata Eri, dikutip dari surabayapagi.com, Kamis, (13/11/2025).

 

Ia menegaskan, langkah ini dilakukan agar air hujan bisa cepat mengalir ke saluran dan tidak menumpuk di jalanan. Sejumlah kawasan yang dulunya menjadi langganan banjir seperti Pakal dan Dukuh Kupang kini mulai terbebas dari genangan setelah perbaikan sistem drainase selesai dilakukan.

 

“Saya kasih contoh di Pakal, puluhan tahun banjir, 30 tahun bisa selesai. Yang namanya Dukuh Kupang itu lima puluh tahun, hari ini bisa selesai, tidak banjir,” ungkapnya.

 

 

 

Menjelang puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2026, Pemkot Surabaya fokus mempercepat proyek drainase dan pemeliharaan infrastruktur pengendali air.

 

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, Syamsul Hariadi, menyebut progres pekerjaan drainase sudah mencapai 70 persen. 

 

“Yang 20 persen lagi selesai akhir November, sisanya proyek besar kita targetkan rampung Desember,”jelasnya.

 

Selain mempercepat proyek, pemkot juga memperkuat sistem pompa air. Saat ini terdapat 76 rumah pompa aktif, dan lima tambahan lagi akan beroperasi pada akhir 2025, sehingga total menjadi 81 unit. 

 

“Setiap rumah pompa dijaga antara empat sampai delapan petugas tergantung kapasitasnya,” tambah Syamsul.

 

 

 

Cak Eri juga menyoroti masih adanya rumah warga yang berdiri di atas saluran air, menghambat aliran dan memperparah genangan. 

 

“Kalau salurannya ditutupi rumah, air gak bakal jalan. Makanya saya minta tolong Pak Camat dan LPMK kumpulkan warganya, rumahnya harus mundur sesuai surat tanah,” tegasnya.

 

Ia berharap masyarakat ikut mendukung agar program penanganan banjir berjalan lancar. 

 

“Saya mohon doanya warga Surabaya, insyaallah November ini ada kawasan yang terbebas banjir. Tahun depan kita lanjut lagi per kawasan,” pungkasnya. (ivan)