SURABAYA, PustakaJC.co - Siapa yang tak tergoda oleh sensasi lembut dan kelezatan telur setengah matang? Hidangan sederhana ini kerap menjadi favorit banyak orang, baik sebagai sarapan cepat maupun pelengkap makanan.
Namun, tahukah kamu di balik tekstur kuning telur yang menggoda, tersembunyi risiko kesehatan yang tidak boleh dianggap remeh?
Karena itu, penting untuk mengetahui terlebih dahulu berbagai manfaat dan risiko yang terkait dengan konsumsi telur setengah matang sebelum menikmatinya!
Manfaat Mengonsumsi Telur Setengah Matang
Telur setengah matang ternyata memiliki berbagai manfaat bagi tubuh. Dilansir dari halodoc, berikut beberapa di antaranya:
1. Sumber Protein yang Bermanfaat bagi Tubuh
Telur merupakan sumber protein yang tinggi, membantu memberikan rasa kenyang lebih lama dan mengurangi keinginan untuk makan berlebihan. Dengan demikian, konsumsi telur dapat membantu menjaga berat badan tetap terkontrol.
Selain itu, telur juga mengandung sembilan asam amino esensial yang mendukung pertumbuhan, pemulihan, dan pemeliharaan otot tubuh.
2. Mengandung Vitamin D untuk Kesehatan Tubuh
Kuning telur kaya akan vitamin D, yang jika dikonsumsi secara rutin dapat membantu memenuhi kebutuhan harian tubuh akan vitamin ini.
Vitamin D berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang, meningkatkan kesehatan kulit, mencegah risiko kanker, serta menunjang kondisi tubuh secara keseluruhan.
Jika perlu, Anda juga bisa melengkapi kebutuhan vitamin D dengan mengonsumsi suplemen. Cari informasi lebih lanjut, seperti rekomendasi suplemen vitamin D terbaik di apotek
3. Kaya Akan Antioksidan untuk Melawan Radikal Bebas
Telur mengandung senyawa lutein dan zeaxanthin, yang dikenal memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi.
Lutein membantu melindungi kesehatan mata dari degenerasi makula, mencegah penuaan dini seperti kerutan, serta menurunkan risiko kanker. Di sisi lain, zeaxanthin berperan dalam melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan stres oksidatif.
Risiko Bakteri Salmonella dalam Telur Setengah Matang
Di balik manfaatnya, telur setengah matang juga menyimpan sejumlah bahaya. Dikutip dari laman Alodokter, mengonsumsi telur setengah matang yang terkontaminasi bakteri Salmonella dapat memicu berbagai gejala, seperti mual, muntah, demam, sakit kepala, kram perut, diare, hingga buang air besar berdarah.
Gejala-gejala ini biasanya berlangsung sekitar 4–7 hari, namun dalam beberapa kasus dapat bertahan lebih lama. Selain itu, infeksi Salmonella juga berpotensi menyebabkan demam tifoid atau tifus.
Ada kelompok tertentu yang lebih rentan mengalami komplikasi serius akibat infeksi Salmonella dari telur setengah matang, yaitu ibu hamil, bayi dan balita, lansia, serta individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Meskipun sebagian besar orang dapat pulih dalam waktu singkat, kelompok rentan tersebut cenderung mengalami proses pemulihan yang lebih lama dengan gejala yang lebih berat saat terinfeksi. (nov)