JAKARTA, PustakaJC.co - Hidangan Lebaran tanpa santan semakin menjadi pilihan utama di kalangan masyarakat yang peduli kesehatan. Kesadaran akan risiko penyakit seperti kolesterol, hipertensi, dan diabetes membuat banyak orang mulai beralih ke menu yang lebih ringan namun tetap lezat. Tren ini diprediksi akan terus meningkat pada Lebaran 2025, seiring dengan dorongan gaya hidup sehat.
Ahli gizi Yenni Suryani menegaskan bahwa konsumsi santan berlebihan memiliki dampak serius pada kesehatan. Dikutip dari tempo.com Sabtu, (28/3/2025).
"Kandungan lemak jenuh dalam santan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) yang memicu penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Mengurangi asupan santan, terutama saat momen besar seperti Lebaran, menjadi langkah bijak untuk menjaga kesehatan tubuh," ujarnya.
Berbagai hidangan tanpa santan kini menjadi bintang di meja makan. Ikan bakar bumbu rempah menjadi favorit karena proses memasaknya yang sederhana dan cita rasa yang kuat. Soto ayam dengan kuah bening juga banyak dipilih sebagai menu Lebaran yang segar dan mudah disiapkan. Selain itu, ayam woku khas Manado menghadirkan sensasi pedas dan kaya rempah yang mampu menggugah selera.
Tidak hanya itu, pepes ikan patin menjadi alternatif sehat yang semakin diminati. Dibungkus daun pisang dan dikukus dengan bumbu alami, hidangan ini menawarkan rasa gurih tanpa kandungan lemak berlebih. Sate ayam dengan bumbu kecap atau kacang juga menjadi pilihan praktis yang disukai banyak keluarga.
Tren ini mendapat respons positif dari masyarakat yang mulai menyadari pentingnya pola makan sehat tanpa harus meninggalkan tradisi. Rina (34), seorang ibu rumah tangga di Jakarta, mengaku mulai mengganti menu Lebaran di rumahnya dengan hidangan tanpa santan.
"Dulu Lebaran selalu identik dengan opor dan rendang. Sekarang kami beralih ke menu seperti ikan bakar dan pepes yang lebih sehat, apalagi untuk orang tua yang harus menjaga kolesterol," ungkapnya.
Meski tanpa santan, kelezatan hidangan Lebaran tetap bisa dihadirkan melalui penggunaan bumbu rempah yang melimpah. Inovasi kuliner ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam menjaga kesehatan tanpa mengorbankan cita rasa dan kehangatan momen Idul Fitri. Lebaran 2025 bukan lagi sekadar perayaan tradisi, tetapi juga momentum untuk memulai kebiasaan makan yang lebih sehat. (ivan)