Langsung Tidur Usai Sahur Bisa GERD Hingga Stroke

gaya hidup | 19 April 2022 20:26

Langsung Tidur Usai Sahur Bisa GERD Hingga Stroke
Dok enskripsi

SURABAYA, PustakaJC.co - Saat sahur, umat muslim akan makan lebih awal dari jam makan pagi biasanya. Dengan sahur, bisa mengisi lambung dan mencegah pengeluaran asam lambung berlebih selama puasa.

 

Sayangnya, tak sedikit masyarakat yang tidak kuat menahan kantuk usai sahur. Karena, jeda imsak dengan ativitas sehari-hari hanya sekitar 4 jam. Kebanyakan, masyarakat akan memilih langsung tidur setelah makan sahur.

 

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya, Dede Nasrullah mengatakan, kebiasaan tidur setelah sahur bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Sebab, sistem pencernaan memerlukan setidaknya 3 jam dalam mengolah makanan sampai menjadi sari makanan.

 

"Selama tidur, hampir seluruh fungsi tubuh berhenti bekerja sementara kecuali jantung, otak, dan paru-paru. Sehingga, makanan tidak bisa dicerna bila langsung tidur," katanya.

 

Dede menyebut, ada beberapa hal yang berdampak buruk pada kesehatan saat langsung tidur setelah sahur. Yakni bisa mengalami refluks asam Gastro-Esophageal Reflux Disease (GERD).

 

"Saat tertidur akan terjadi pelonggaran klep lambung sehingga menyebabkan asam lambung dalam perut mengalir balik ke bagian kerongkongan. Panas di dada, tenggorokan panas, mual, bersendawa, dan mulut pahit adalah gejala yang menunjukkan refluks, sehingga untuk mencegah hal tersebut kita bisa menunggu setidaknya 3 jam sehingga makanan tersebut dapat diolah secara sempurna," jelasnya.

 

Selain GERD, juga bisa menyebabkan penumpukan lemak. Jika setelah sahur langsung tidur, maka kalori akan tersimpan menjadi lemak. Apalagi yang dikonsumsi karbohidrat dan lemak.

 

Kemudian, dampak pada kesehatan lainnya adalah sakit tenggorokan. Sensasi panas tidak hanya terjadi pada dada, akan tetapi juga terjadi pada tenggorokan karena lanjutan dari efek GERD.

 

"Bisa juga terjadi serangan jantung. Orang yang mengonsumsi makanan berat dan langsung tidur maka akan menyebabkan peningkatan tekanan darah. Jika tekanan darah tidak kunjung menurun dan berlangsung dalam waktu lama, akan meningkatkan risiko terserang penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, stroke, dan penyakit kronis lainnya," ujarnya.

 

Langsung tidur setelah sahur juga bisa menyebabkan penyakit stroke. Sebab, sistem pencernaan sulit untuk dapat mencerna makanan, sehingga lambung membutuhkan asupan darah yang lebih banyak.

 

Suplai darah yang terkonsentrasi menuju perut juga dapat membuat otak bisa kekurangan oksigen. Dalam jangka panjang dapat mengakibat stroke.

 

"Terakhir adalah konstipasi atau sembelit, proses pengosongan lambung terjadi kurang lebih membutuhkan waktu 2 sampai 3 jam setelah makan. Posisi tiduran atau berbaring akan menghambat proses pengosongan lambung, jika hal ini terjadi maka akan memicu terjadinya penyakit konstipasi atau sembelit kesulitan buang air besar," urainya.

 

Agar penyakit tidak terjadi pada tubuh, ia menyarankan, setidaknya setelah makan sahur masyarakat tidak langsung tidur.

 

"Paling tidak minimal tunggu 3 jam, agar makanan tercerna dengan baik," pungkasnya. (int)