Bapenda Jatim Laksanakan Vaksin Booster Tahap II

gaya hidup | 06 Maret 2023 20:45

Bapenda Jatim Laksanakan Vaksin Booster Tahap II
Kepala Bapenda Jatim,Bobby Soemiarsono, saat melaksanakan vaksin booster kedua, (dok ig bapendajatim)

SURABAYA, PustakaJC.co - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Timur melaksanakan vaksin Booster kedua pada Senin, (6/3/2023). Vaksinasi Booster kedua ini diharapkan semakin meningkatkan proteksi masyarakat Indonesia dari covid 19.

 

Dilansir dari laman instagram resmi Bapenda Jatim, @bapendajatim, vaksinasi booster ini dilaksanakan berdasarkan surat edaran nomor HK.02.02/c/380/2023 tentang vaksinasi covid-19 dosis booster kedua bagi kelompok masyarakat umum yang ditetapkan oleh Dirjen pencegahan dan pengendalian penyakit.

 

"Vaksin Booster ini dapat dilakukan untuk masyarakat yang telah berumur lebih dari 18 tahun dengan jarak interval dengan vaksin booster pertama adalah 6 bulan,"tulis akun tersebut.

 

Masih dalam postingan yang sama, vaksinasi booster kedua tersebut  dilakukan penggunaan jenis vaksin yang sudah mendapatkan persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat atau emergency use  authorization (EUA) dari badan pengawas obat dan makanan (BPOM).

 

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, Jawa Timur siap memberikan vaksinasi booster kedua bagi masyarakat umum yang berusia 18 tahun ke atas. Vaksinasi booster kedua ini akan mulai diberikan tanggal 24 Januari 2023 secara gratis.

 

“Alhamdulillah di Jatim, kami selalu siap untuk memberikan layanan kesehatan terutama untuk penanganan Covid-19. Vaksinasi booter kedua untuk masyarakat akan dimulai pada tanggal 24 Januari 2023 secara gratis,” ujar Gubernur Khofifah beberapa waktu lalu.

 

Gubernur Khofifah mengatakan, fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) mulai rumah sakit dan Puskesmas di Jatim semua dalam posisi siap memberikan pelayanan vaksinasi booster kedua bagi masyarakat. Kondisi ini sama sebagaimana selama ini mereka melayani vaksinasi covid-19 dosis pertama, kedua dan juga booster yang pertama. Selebihnya, gerai-gerai non permanen yang dulu sempat digunakan menurutnya dapat dibugarkan kembali.

 

“Kalau untuk tempat layanan kesehatan seperti RS atau Puskesmas, sampai sekarang masih memberikan vaksinasi. Nantinya untuk mempercepat proses vaksinasi booster kedua ini, gerai-gerai vaksin bisa dibuka kembali,” pungkasnya. (ayu)