SURABAYA, PustakaJC.co - Di tengah cuaca panas yang menyengat, kipas angin dan AC jadi penyelamat utama. Tapi, pernahkah Anda bertanya: mana yang sebenarnya lebih baik untuk kesehatan?
AC memang dikenal mampu mendinginkan ruangan dengan cepat. Udara jadi sejuk, tidur pun lebih nyenyak. Namun, di balik kenyamanannya, AC bisa membawa risiko tersembunyi. Penggunaan AC terlalu lama dapat menyebabkan kulit kering, tenggorokan gatal, hingga memicu alergi jika sirkulasi udara buruk dan filter tidak dibersihkan secara rutin. Tak hanya itu, AC juga bisa memperburuk kondisi penderita asma bila udara dalam ruangan tidak segar.
Di sisi lain, kipas angin lebih bersahabat dengan lingkungan dan tagihan listrik. Meski tidak menurunkan suhu seperti AC, kipas membantu memperlancar sirkulasi udara. Sayangnya, jika tidak dibersihkan, kipas bisa menjadi penyebar debu dan alergen yang tak kalah berisiko.
Jadi, mana yang lebih baik?
Semuanya kembali pada kebutuhan dan kondisi tubuh masing-masing. Jika Anda sensitif terhadap udara kering, kipas angin bisa jadi pilihan yang lebih ramah. Namun jika tinggal di area lembap dan panas, AC bisa membantu menjaga kenyamanan—asal digunakan dengan bijak.
Kuncinya adalah menjaga kebersihan, baik pada AC maupun kipas angin, serta mengatur durasi pemakaian agar tubuh tetap sehat. (nov)
