Namun capaian besar itu ternyata tidak sejalan dengan peningkatan kesejahteraan pelaku utama di sektor ini. Kontribusi sektor agro terhadap PDRB Jawa Timur justru menunjukkan tren penurunan, dari 10,40 persen pada 2020 menjadi 9,63 persen di tahun 2023. Pertumbuhan PDRB sub sektor perikanan tahun 2024 bahkan tercatat hanya 0,36 persen.
"Ini adalah tantangan bagi sektor kelautan dan perikanan, padahal wilayah perairan di Jatim ini cukup luas, namun mengapa potensi perekonomiannya belum sepenuhnya terangkat, " ujar Heri.

Dalam paparannya Heri menyebut beberapa isu penting sektor kelautan dan perikanan. Yang pertama adalah meningkatnya PDRB sub kategori perikanan, kemudian tingginya fluktuasi PDRB sub kategori perikanan, yang ketiga meningkatnya pertumbuhan produksi perikanan budidaya dan kemudian meningkatnya pertumbuhan produksi perikanan tangkap.
Selain itu, perubahan kebijakan perundangan juga menjadi isu yang cukup diperhatikan. Kemudian tingginya produksi garam rakyat dan terakhir meningkatnya kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan.
"Isu-isu inilah yang kita jadikan patokan dalam menyusun program pada rencana strategis. Selain tentu saja dengan tetap mengumpulkan dan menampung permasalahan dari lapangan, " kata Heri.