SURABAYA, PustakaJC.co - Setelah enam tahun sawah-sawah mereka kekeringan, ribuan petani di wilayah Kencong, Jember, akhirnya melihat titik terang. Pemprov Jatim resmi membangun spillway di Sungai Tanggul yang rusak akibat banjir besar 2019.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur memulai pembangunan spillway di Desa Paseban, Kecamatan Kencong, untuk memulihkan fungsi aliran Sungai Tanggul yang sempat terpecah setelah banjir besar tahun 2019. Sejak itu, ribuan hektare sawah kehilangan pasokan air karena sebagian besar debit sungai mengalir langsung ke Samudera Hindia melalui alur baru. Dilansir dari surabayapagi.com, Rabu, (11/6/2025).
Proyek spillway ini menjadi solusi atas kesulitan irigasi yang telah berlangsung selama lebih dari enam tahun. Petani yang sebelumnya bergantung pada sumur pompa dan hujan, kini mendapat harapan baru untuk kembali menanam secara normal.
“Kami ingin mengembalikan fungsi sungai sebagai sumber kehidupan bagi para petani,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Rabu (11/6/2025), dari Makkah.
Dengan anggaran Rp 15,6 miliar dari APBD Jatim 2025, spillway ini ditargetkan rampung dalam 270 hari kalender. Pekerjaan proyek diawali dengan pembangunan kisdam, pemasangan bored pile, dan pembuatan retaining wall sebagai bagian dari pengendalian struktur aliran air.
Khofifah menegaskan bahwa proyek ini bukan hanya fisik, tapi menyangkut komitmen pemulihan sektor pertanian dan kesejahteraan masyarakat.
“Kalau air bisa kembali mengalir ke sawah-sawah, bukan hanya panen yang pulih. Harapan hidup masyarakat pun ikut tumbuh,” ujar Khofifah.
Selain pembangunan teknis, Pemprov Jatim juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat, agar proyek berjalan lancar dengan partisipasi aktif warga.
Pembangunan spillway Sungai Tanggul menandai langkah nyata Pemprov Jatim dalam membangun kembali irigasi dan ketahanan pangan daerah. Bagi petani di Jember selatan, air yang kembali mengalir ke sawah adalah kebangkitan harapan yang telah lama dinantikan. (ivan)
