113 Sejarawan dari 34 Kampus Susun Ulang Sejarah Indonesia Versi Terbaru

pemerintahan | 06 Juli 2025 14:53

113 Sejarawan dari 34 Kampus Susun Ulang Sejarah Indonesia Versi Terbaru
Menteri Kebudayaan Fadli Zon. (dok jawapos)

JAKARTA, PustakaJC.co – Kementerian Kebudayaan (Kemenkebud) terus melanjutkan proyek penulisan ulang sejarah nasional. Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan, proses ini dilakukan secara ilmiah dan terbuka dengan melibatkan 113 sejarawan dari 34 kampus di seluruh Indonesia.

“Yang menulis sejarah adalah para sejarawan, bukan politisi, bukan aktivis, bukan NGO, bukan LSM,” ujar Fadli Zon, dikutip dari jawapos.com, Minggu, (6/7/2025).

Ia menjelaskan, penulisan ulang ini bukan dimulai dari nol. Sumber-sumber sejarah lama tetap digunakan, namun ditambah dengan pembaruan berdasar temuan baru. Beberapa di antaranya:

•Warisan budaya di Leang-Leang, Sulawesi Selatan, yang berusia 51.200 tahun.

•Temuan di Situs Bongal, Tapanuli Utara, yang mengindikasikan masuknya Islam ke Nusantara sejak abad ke-7, bukan abad ke-13.

Penulisan sejarah versi baru ini tidak fokus pada satu peristiwa tertentu seperti Mei 1998.

“Yang ditulis bukan hanya sejarah 98, tapi sejarah secara umum, dari 1,8 juta tahun lalu sampai sekarang,” jelas Fadli.

Ia menambahkan, tidak ada yang dirahasiakan dalam proses ini. Kemenkebud bahkan membuka ruang diskusi melalui uji publik yang dijadwalkan berlangsung Juli ini.

 “Semua transparan. Kalau ada kritik atau masukan, silakan disampaikan di uji publik,” kata Kemenkebud itu.

Dengan melibatkan ratusan akademisi, pemerintah berharap sejarah nasional dapat disajikan secara utuh, faktual, dan relevan untuk generasi masa depan. Penulisan ulang ini juga menjadi momen penting untuk memperkuat identitas budaya bangsa berdasarkan data yang terus diperbarui. (ivan)