BATU, PustakaJC.co – Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur terus memperkuat peran UPT Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak (PT & HMT) Batu sebagai model pengembangan sapi perah jenis Jersey. Inisiatif ini dinilai potensial untuk mendorong industri susu olahan premium lokal dengan pendekatan berbasis kearifan lokal.
Pengembangan sapi perah Jersey di UPT PT & HMT Batu menjadi salah satu fokus unggulan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Peternakan Jatim, Indiyah Aryani, yang didampingi oleh Ahmad Riza Muzammil, Kepala Bidang Perbibitan, Pakan dan Produksi Peternakan, saat diwawancarai jurnalis PustakaJC.co melalui pesan WhatsApp.
Ia menjelaskan bahwa UPT PT & HMT Batu kini difungsikan sebagai stasiun uji pembibitan dan budidaya sapi Jersey. Tujuannya adalah untuk mengetahui potensi sapi tersebut jika dipelihara dengan pakan dan lingkungan lokal, sekaligus mengkaji kemungkinan pengembangannya di peternakan rakyat.

“Saat ini sapi Jersey di UPT kami rata-rata mampu mencapai puncak laktasi hingga 27 liter per ekor per hari. Total solid susunya juga lebih tinggi, sekitar 13–14 persen, yang memberikan rasa lebih gurih dan cocok untuk produk olahan seperti keju dan krim premium,” ungkap Riza.
Untuk menjaga kualitas produksi, Dinas Peternakan Jatim telah menambahkan berbagai fasilitas penunjang selama 2023–2024. Beberapa di antaranya adalah alat uji kualitas susu, tempat penyimpanan, serta alat pemerahan modern atau milking machine.
Namun menurut Riza, faktor manusia tetap memegang peranan penting.
“Kami tidak hanya mengandalkan teknologi. Petugas di UPT terus meningkatkan kompetensinya melalui kerja sama dan koordinasi dengan pihak Greenfields. Mereka rutin mendapat pelatihan dan bimbingan teknis,” jelasnya.

Selain sebagai pusat pembibitan, UPT PT & HMT Batu juga berperan sebagai pusat edukasi untuk mahasiswa dan pelajar magang. Dinas Peternakan Jatim terus memperbarui fasilitas pendukung seperti tempat tinggal, media pembelajaran berbasis audio-video, serta kegiatan bimbingan tematik pada malam hari.
“Peserta magang juga kami dorong membuat laporan berbentuk video agar lebih mudah diingat dan disebarluaskan, khususnya untuk menjangkau generasi milenial dan peternak muda,” tambah Riza yang pernah menjadi Kepala Sub Bagian Penyusunan Program itu.
Meski saat ini belum tersedia roadmap resmi untuk menjadikan UPT PT & HMT Batu sebagai pusat riset sapi Jersey berskala nasional, Ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan unit ini sebagai model percontohan pengelolaan sapi perah premium.
Dengan posisi strategis sebagai provinsi dengan populasi sapi perah terbesar di Indonesia, Jawa Timur memiliki potensi besar untuk memimpin pengembangan industri susu premium berbasis lokal. Upaya Dinas Peternakan Jatim melalui UPT PT & HMT Batu menjadi langkah konkret dalam menciptakan peternakan modern yang berkelanjutan dan inklusif bagi peternak rakyat dan generasi muda. (ivan)