SURABAYA, PustakaJC.co – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Gelombang VII Tahun 2025 di UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Surabaya, Selasa, (29/10/20215). Sebanyak 176 peserta dari berbagai daerah siap ditempa menjadi tenaga kerja kompeten dan berdaya saing tinggi.
Kepala Disnakertrans Jatim Sigit Priyanto menegaskan, pelatihan ini adalah bentuk nyata komitmen pemerintah menyiapkan SDM unggul. Dilansir dari bhirawaonline.co.id, Kamis, (30/10/2025).
“Gelombang VII ini bukan sekadar angka, tetapi bukti keberlanjutan komitmen kita dalam menyiapkan SDM Jawa Timur yang produktif dan kompeten,” ujarnya.
Menurutnya, tantangan ketenagakerjaan kini bukan hanya soal jumlah lapangan kerja, tetapi juga kesenjangan keahlian (skill mismatch) antara lulusan dan kebutuhan industri.
“Banyak lulusan belum nyambung dengan pasar kerja. Karena itu BLK menjadi dapur pencetak tenaga siap pakai,” tegasnya.
Sigit juga menekankan pentingnya kesiapan menghadapi era green jobs, di mana pekerjaan ramah lingkungan seperti energi terbarukan dan efisiensi energi akan mendominasi pasar global.
“Kurikulum pelatihan harus mengintegrasikan kompetensi hijau agar lulusan BLK tetap relevan,”tambah Kepala Disnakertrans Jatim ini.
Sementara itu, anggota DPRD Jatim Rasiyo mengapresiasi konsistensi Disnakertrans dalam memperluas kesempatan kerja melalui pelatihan berbasis kompetensi.
“Lebih dari 60 persen penduduk Jatim adalah generasi muda, dan sebagian masih menganggur. Pelatihan seperti ini langkah nyata untuk menyiapkan mereka agar siap kerja atau bahkan menciptakan lapangan kerja,” ujarnya.
Rasiyo juga menegaskan, peserta yang kompeten memiliki peluang besar untuk bekerja di dalam maupun luar negeri.
“Peluang di Jepang dan Korea terbuka lebar bagi yang punya keahlian dan disiplin,” pungkas Rasiyo.
Plt Kepala UPT BLK Surabaya Isman Widodo menjelaskan, pelatihan kali ini meliputi 11 kejuruan, mulai dari digital marketing, barista, teknisi AC, pembuatan roti dan kue, hingga tata rias pengantin muslim modifikasi.
“Pelatihan ini berlangsung sejak 23 Oktober dan didukung penuh APBD Provinsi Jatim 2025,” jelasnya.
Peserta yang lulus akan memperoleh sertifikat kompetensi dari BNSP sebagai pengakuan resmi atas keahlian mereka. (ivan)
 
                     
                                 
                                 
                                 
                                 
                                