PACITAN, PustakaJC.co - Alun-alun Pacitan dipadati warga saat gelaran budaya “Sluman Slumun Slamet Rawat Jagat Pacitan 2025” berlangsung pada Sabtu siang, (22/11/2025). Doa bersama, tasyakuran, dan ritual adat menjadi rangkaian utama acara budaya tahunan Kabupaten Pacitan tersebut.
Mengusung tema Sluman Slumun Slamet, agenda ini menjadi doa bersama untuk keselamatan, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat Pacitan. Kegiatan digelar melalui kolaborasi Disbudpar Jatim, DPRD Jatim, Pemkab Pacitan, serta komunitas budaya lokal. Dilansir dari jatimpos.co, Senin, (23/11/2025).
Pada puncak acara, Wakil Bupati Pacitan Gagarin Sumrambah memimpin prosesi pemotongan tumpeng. Tumpeng tersebut kemudian diberikan sebagai bentuk penghormatan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim, diterima oleh Indarti Purtakari, pejabat Bidang Kebudayaan yang mewakili Kadisbudpar Jatim Evy Afianasari.
Dalam amanat tertulisnya, Kadisbudpar Jatim Evy Afianasari menyampaikan apresiasi terhadap Rawat Jagat, yang dinilai sebagai upaya penting menjaga warisan budaya Jawa Timur.
“Kekayaan warisan budaya Jawa Timur adalah potensi yang patut kita banggakan dan jaga bersama. Pemerintah provinsi terus mendukung pemanfaatan kebudayaan melalui festival seni hingga pengusulan maestro budaya tingkat provinsi maupun nasional,” ujar Evy.
Sementara itu, Wabup Pacitan Gagarin Sumrambah menegaskan bahwa Rawat Jagat tidak hanya menjadi agenda budaya, tetapi juga momentum membangun kesadaran masyarakat.
“Harapannya, masyarakat semakin peduli pada budaya dan lingkungan. Semangat sluman slumun slamet mengingatkan kita bahwa keselamatan hadir saat kita saling menjaga dan menghormati,” jelas Wabup Pacitan itu.
Acara ditutup dengan doa bersama yang diikuti masyarakat, tokoh budaya, dan seluruh pihak yang terlibat, menegaskan komitmen bersama menjaga kelestarian Pacitan dan Jawa Timur. (ivan)