"Rasa" dalam seni, baik lukisan, tulisan, maupun musik merujuk pada jiwa dan emosi yang terkandung dalam karya tersebut, yang mampu membangkitkan perasaan pada siapa pun yang menikmatinya. Meskipun kita sadar bahwa karya seni bukanlah realitas langsung, kita tetap bisa merasakan sedih, gembira, takut, atau kagum, menunjukkan kekuatan unik seni dalam menyentuh emosi manusia.
Bahkan emosi yang biasanya tidak menyenangkan, seperti kesedihan atau ketakutan, sering justru dicari dan dihargai dalam seni karena memberi makna dan kedalaman pengalaman.
Manusia secara alami dirancang untuk mengekspresikan dan merasakan emosi dan penekanan terhadap perasaan justru bisa mengganggu keseimbangan psikologis. Inilah yang tidak bisa ditiru oleh mesin.
Mesin hanya bekerja berdasarkan logika, sementara manusia mampu mempertanyakan, menganalisis, dan merasakan empati kemampuan yang tak tergantikan, bahkan di tengah dunia yang semakin mengandalkan data.