"Sebagian orang tua itu belum siap anaknya sekolah yang di situ ada anak-anak berkebutuhan khusus. Ini juga menjadi kendala kultural untuk sekolah inklusi. Sebagian orang tua merasa malu atau merasa khawatir kalau anaknya ini belajar satu kelas dengan mereka berkebutuhan khusus," ucap Mendikdasmen.
Kemendikdasmen melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus terus berupaya secara bertahap untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut.
"Kendala-kendala ini nanti coba kami selesaikan secara bertahap, tapi intinya kami berusaha untuk dapat memberikan layanan pendidikan yang bermutu untuk semua secara bertahap, sesuai dengan kemampuan kita dan hubungan berbagai pihak," tutup Abdul Mu'ti. (nov)