Thamrin mendapatkan kesempatan untuk menjadi anggota Gemeenteraad (Dewan Kota) atau setara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) saat ini pada tahun 1919. Ketika sidang pengangkatan, dirinya hadir sebagai anggota yang cukup muda (24 tahun).
Sebagai anggota Dewan Kota inilah Thamrin menjadi singa podium yang tangguh. Pembelaannya terhadap rakyat kecil dibuktikan dengan berbicara lantang di mimbar Dewan Kota, terutama tentang kehidupannya dengan rakyat jelata.
“Sejak kecil saya dihadapkan pada kenyataan pahit kehidupan. Banjir menimbulkan kemelaratan dan penyakit. Saya melihat sendiri betapa becek kampung dan jalan tempat saya bermain. Betapa gelap pada malam hari karena tidak ada penerangan,” ungkap Thamrin dalam pidatonya di depan Dewan Kota 27 Oktober 1919 yang dimuat Pos Kota.
Thamrin ketika itu berharap kondisi masyarakat kelas bawah bisa berubah. Terutama mengenai air bersih, kesehatan dan penerangan jalan. Dirinya menegaskan bahwa hal inilah yang akan diperjuangkan selama menjadi anggota Dewan Kota.