Atas petuah Hamka, Masjid Agung Al Azhar pun membuka sayap lembaga hingga layanan sosial bagi masyarakat. Kelompok masyarakat, pemuda Islam dan pemimpinnya sering memenuhi masjid yang menjadikannya basis pergerakan Muslim di ibu kota.
Hamka juga menerbitkan majalah tengah bulanan, Panji Masyarakat pada Juli 1959 yang menitikberatkan soal-soal kebudayaan, ilmu pengetahuan dan gagasan reformasi Islam. Namun, dirinya juga membuka pintu majalahnya bagi Mohammad Hatta yang baru saja mundur dari posisi wakil presiden.
Di majalah itu, Hatta memuat karangan berjudul Demokrasi Kita, di mana dirinya mengkritik tajam konsepsi Demokrasi Terpimpin dan pelanggaran-pelanggaran konstitusi yang dilakukan oleh Soekarno. Karena itulah majalah ini kemudian dibredel oleh Soekarno pada 17 Agustus 1960.