Buya Hamka

Jalan Dakwah dan Perjuangan Melalui Masjid Agung Al Azhar

tokoh | 13 Juni 2025 06:09

Jalan Dakwah dan Perjuangan Melalui Masjid Agung Al Azhar
dok wikipedia

Zaman bergilir, terjadi perubahan politik yang menyebabkan rezim Orla jatuh akibat pembunuhan para Jenderal Angkatan Darat di Lubang Buaya. Ketika rezim berganti, Hamka kemudian dibebaskan beserta semua tahanan politik.

Para tokoh bangsa kemudian mengadakan syukuran di Masjid Agung Al Azhar pada 14 Agustus 1966. Tokoh-tokoh seperti Kasman Singodimedjo, Assaat, Burhanuddin Harahap, Muhammad Natsir, Yunan Nasution dan lain-lain hadir dalam syukuran tersebut.

Acara tersebut mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat, kemudian diberitakan secara besar di media-media. Salah satunya dalam Surat Kabar Harian Angkatan Bersenjata milik negara pada Selasa, 16 Agustus 1966:

“...Sehingga Masjid Agung Al-Azhar dengan halamannya yang begitu luas tidak mampu menampung antusias dari masyarakat yang betul-betul telah merindukan para tahanan politik korban fitnah Gestapu/PKI dan durno-durnonya.”

Hamka dan para tokoh bangsa, jelas Bambang, tidak hanya menjadikan Masjid Agung Al Azhar sebagai tempat ibadah yang nyaman bagi banyak masyarakat Muslim di ibu kota. Tetapi juga telah menjadi ruang bermukim bagi perubahan sosial dan saksi bisu perguliran sejarah kekuasaan negara yang rapuh.