Kerak Telor Kuliner Betawi Legendaris yang Tetap Eksis hingga Kini

kuliner | 25 Juni 2025 10:01

Kerak Telor Kuliner Betawi Legendaris yang Tetap Eksis hingga Kini
Kerak telor ikon kuliner khas Betawi yang tak lekang oleh waktu. (dok kompas)

JAKARTA, PustakaJC.co – Di tengah gempuran tren kuliner modern, kerak telor tetap bertahan sebagai sajian khas Betawi yang penuh sejarah. Bukan sekadar jajanan pinggir jalan, makanan ini mencerminkan kekayaan budaya Jakarta yang diwariskan lintas generasi.

 

Kerak telor terbuat dari perpaduan beras ketan, telur ayam atau bebek, ebi (udang kering), serundeng kelapa, dan rempah seperti kencur, jahe, dan lada putih. Proses memasaknya yang unik tanpa minyak, menggunakan wajan kecil yang dibalik di atas bara arang, menjadi daya tarik tersendiri yang masih dipertahankan hingga kini. Dilansir dari kompas.com, Rabu, (25/6/2025).

 

Rasanya gurih dan kaya rempah, dengan tekstur renyah di luar dan lembut lengket di dalam. Tak heran jika kerak telor tetap digemari dan selalu hadir dalam perayaan khas Jakarta, seperti Hari Ulang Tahun Kota Jakarta dan Pekan Raya Jakarta.

Meski dikenal luas sejak tahun 1970-an, jejak kerak telor diyakini sudah ada sejak era kolonial. Kala itu, makanan ini sempat disajikan sebagai hidangan pembuka eksotis bagi kalangan elite Belanda karena penggunaan bahan lokal seperti kelapa dan beras ketan.

 

Kini, kerak telor telah menjadi bagian dari identitas kuliner Jakarta. Penjualnya masih mempertahankan cara tradisional dan pakaian khas Betawi, lengkap dengan pikulan dan aroma sangrai yang menggoda. Sajian ini bahkan sempat dihidangkan dalam KTT ke-43 ASEAN, sebagai bentuk promosi budaya kuliner Jakarta di mata dunia.

 

 

Kerak telor bukan hanya soal rasa, tapi juga simbol dari keberlanjutan tradisi, ketekunan, dan jati diri masyarakat Betawi. Di tengah perubahan zaman, cita rasa khas ini terus menunjukkan bahwa warisan lokal tetap punya tempat di hati banyak orang. (ivan)