JAKARTA, PustakaJC.Co - Di tengah sorotan publik terhadap kinerja BUMN dan krisis kemanusiaan global, Presiden Prabowo Subianto mengirim pesan tegas tentang evaluasi menyeluruh direksi BUMN sedang disiapkan, dan Indonesia tak akan tinggal diam soal Palestina.
Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto, menunjukkan arah kepemimpinan tegas dalam pertemuan bersama Ketua MPR Ahmad Muzani dan sejumlah tokoh nasional di Istana Merdeka, Selasa, (29/4/2025). Dua isu krusial dibahas: evaluasi total direksi BUMN dan komitmen Indonesia terhadap pemulihan Palestina. Dilansir dari laman setkab.go.id, Rabu, (30/4/2025).
“Tadi kita makan siang dengan Presiden dan Presiden minta makan bareng tadi sama saya dan kawan-kawan. Jadi kami menemani makan siang Presiden,” ungkap Ahmad Muzani dalam keterangan pers.
Namun, makan siang itu bukan sekadar temu santai. Presiden Prabowo menegaskan perlunya reformasi manajemen di tubuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Tadi diomongin sedikit memang tentang berapa kinerja badan usaha negara. Beliau berharap bisa menjadi sebuah unit usaha negara yang memiliki kekuatan yang cukup tangguh. Karena di satu sisi penyertaan modal dari negara cukup signifikan nilainya,” kata Muzani.
Presiden menyoroti tingginya ekspektasi publik terhadap BUMN, apalagi yang tergabung dalam holding Danantara. Ia menginginkan agar mereka benar-benar berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan rakyat.
“Di sisi lain yang diharapkan sama masyarakat dari kinerja para penyelenggara di badan usaha milik negara, termasuk yang bergabung dalam Danantara, bisa memberi andil yang besar bagi perkembangan pembangunan ekonomi di Indonesia,” tegas Muzani.
Tak hanya soal ekonomi, perhatian Presiden juga tertuju pada isu kemanusiaan global. Prabowo menaruh empati mendalam terhadap nasib rakyat Palestina, khususnya anak-anak, perempuan, dan penyintas konflik di Gaza.
“Yang ada dalam pikiran beliau adalah bagaimana ketika Palestina Merdeka itu, orang-orang yang mengalami trauma perang, anak-anak, perempuan, wanita, orang-orang yang cacat itu bisa segera pulih dan bisa kembali ke Tanah Airnya,” ujar Ketua MPR.
Presiden juga menekankan pentingnya dukungan kepada tenaga medis dan tenaga pendidik Palestina agar siap membangun kembali bangsanya.
“Sehingga ketika Palestina dinyatakan bebas dari peperangan, maka dia bisa kembali ke Tanah Airnya di Palestina untuk bersama-sama membangun masa depan Palestina,” lanjutnya.
Langkah Presiden Prabowo ini menandai awal kebijakan besar dalam dan luar negeri. Evaluasi BUMN menjadi sinyal keras bagi para pejabat negara, sementara komitmen pada Palestina menunjukkan bahwa politik luar negeri Indonesia tetap berdiri tegak di sisi kemanusiaan. Dua agenda besar yang akan menguji kepemimpinan Prabowo di tahun-tahun awal pemerintahannya. (ivan)