“Saya suka dengan story-telling mereka. Ketika mereka tidak bisa membuat saya berhenti membaca buku mereka, itu yang saya suka,” jelas Leila.
Hingga kini Leila masih berkutat di dunia menulis. Namun ia hanya ingin fokus pada bidang yang disukainya, yaitu jurnalistik. Bagi Leila, jurnalis adalah prioritas utama yang tak bisa ia tinggalkan. Perempuan kelahiran 1962 ini juga mengaku masih harus menggali dunia jurnalistik yang begitu ia cintai.
“Jurnalisme itu luas sekali dan masih banyak yang harus digali. Dunia ini harus saya tuntaskan dulu,” kata Leila yang pernah mewawancarai orang besar seperti Nelson Mandela, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, dan yang lainnya. Saat ini pun ia sedang berencana untuk kembali mewawancara tokoh lainnya.
Namun kecintaan Leila dengan dunia literasi selalu membuka dirinya untuk menciptakan karya baru. Selain melakukan riset untuk novel “Namaku Alam” yang merupakan bagian dari trilogi “Pulang”, Leila juga sedang mengerjakan novel lain berjudul “Laut Bercerita” berlatar belakang tahun 1998. Sebuah gambaran bahwa semangat yang hadir dari ketulusan menulis, pada akhirnya akan menciptakan karya yang luar biasa.