SURABAYA, PustakaJC.co — Tak hanya dikenal dengan teksturnya yang unik dan berlendir, okra (Abelmoschus esculentus) ternyata menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. Tanaman yang juga disebut lady’s finger atau bendi ini banyak tumbuh di wilayah tropis seperti Indonesia dan sudah mulai populer sebagai bahan pangan sehat.
Menurut Healthline, dalam setiap 100 gram okra mentah terkandung sekitar 33 kalori, 7 gram karbohidrat, 2 gram protein, serta beragam vitamin penting seperti vitamin A, C, K, B6, magnesium, dan folat. Kandungan nutrisinya menjadikan okra sebagai salah satu sayuran rendah kalori namun tinggi manfaat.
Okra mengandung senyawa antioksidan polifenol, termasuk flavonoid dan isoquercetin, yang membantu melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Zat ini juga berperan dalam menurunkan risiko penyakit jantung, karena mampu mencegah pembekuan darah serta memperbaiki fungsi pembuluh darah.
Selain itu, okra memiliki zat mucilage—gel alami yang bisa membantu mengikat kolesterol dalam proses pencernaan. Kolesterol tersebut kemudian dikeluarkan lewat feses, bukan diserap tubuh. Cara alami ini diyakini membantu menjaga kadar kolesterol tetap seimbang.
Beberapa penelitian menunjukkan, okra memiliki efek positif dalam mengontrol kadar gula darah, terutama bagi penderita pradiabetes atau diabetes tipe 2. Kandungan seratnya yang tinggi membantu memperlambat penyerapan gula dalam tubuh.
Bagi ibu hamil, okra juga sangat baik dikonsumsi karena mengandung folat (vitamin B9) yang berperan penting dalam pembentukan sistem saraf janin dan mencegah cacat tabung saraf.
Riset dari Universitas Airlangga yang diterbitkan di Tropical Journal of Natural Product Research (Juli 2025) menemukan bahwa ekstrak okra mampu berfungsi sebagai agen pereduksi dan penstabil dalam biosintesis iron oxide nanoparticles (IONPs). Zat ini memiliki sifat antikanker kolorektal, bekerja dengan menembus jaringan tumor dan memperlambat pertumbuhan sel kanker kolon WiDr.
Meski kaya manfaat, konsumsi okra juga perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh. Menurut Medical News Today, okra mengandung fruktan yang dapat menyebabkan gas berlebih atau kembung pada sebagian orang. Selain itu, kadar oksalat yang tinggi bisa meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal bila dikonsumsi berlebihan.
Dengan segala kandungan nutrisi dan potensi kesehatannya, okra layak disebut sebagai sayuran super. Namun seperti bahan pangan lainnya, konsumsi dalam jumlah wajar tetap dianjurkan agar manfaatnya optimal tanpa menimbulkan efek samping. (int)