Muhammad Munawwir bin K.H. Abdullah Rosyad bin K.H. Hasan Beshari

Putra Ajudan Pangeran Diponegoro Pendiri Pondok Krapyak Yogyakarta

tokoh | 14 Mei 2025 06:38

Putra Ajudan Pangeran Diponegoro Pendiri Pondok Krapyak Yogyakarta
Dok pesantren.id

Mencetak para Ulama Besar

Mulai sejak berdiri hingga sekarang, Pesantren Krapyak telah mencetak banyak alim ulama, baik yang berasal dari Jawa maupun luar Jawa, bahkan ada yang dari luar negeri seperti Singapura. Murid-murid Mbah Munawwir di antaranya Arwani Amin (Kudus), Zuhdi (Kertosono), Munawir, Abu Amar (Kroya), Muhyiddin (Bantul Yogyakarta), Hisyam (Kotagede Yogyakarta), Hasbullah (Wonokromo Yogyakarta), Anshor (Pepedan Bumiayu), H. Yusuf, H. Hifni (Bawean), H. Ghozali, dan H. Husein. (Singapura). Murid-muridnya tersebut merupakan guru-guru Alquran yang melanjutkan estafet dakwah Alquran K.H. Munawwir setelah mereka kembali ke daerah masing-masing.

Tercatat selama 33 tahun Mbah Munawwir mengajar banyak di antara muridnya yang membangun pondok pesantren Alquran yang berciri khas Jawa/Madura setelahnya. Di antara mereka seperti K.H, Arwani Amin (Kudus), K.H. Badawi (Kaliwungu, Semarang), K. Zuhdi (Nganjuk, Kertosono), K.H. Umar (Mangkuyudan, Solo), K.H. Umar (Kempek, Cirebon), K.H. Suhaimi (Benda, Bumiayu), K.H. Syatibi (Kyangkong, Kutoarjo). Maka tak mengherankan jika predikat “Mahaguru para Qurra’ Nusantara” disematkan kepadanya.

Salah seorang muridnya, K.H. Arwani Amin, menjadi satu-satunya murid yang mampu menguasai qiraat sab’ah dari dirinya. Bahkan sang guru pernah berpesan, “Kalau kamu tidak mengaji qiraat sab’ah kepadaku, maka mengajilah kepada Arwani Amin Kudus.” Dari K.H. Arwani inilah penyebaran qiraat sab’ah mulai dikenal dan meluas ke seantero pesantren di Nusantara (Agus Priyatno, Transformasi Manajemen Pesantren Penghafal Alquran di Pesantren Yanbu’ul Qur’an Kudus, hal, 86).