Surabaya, PustakaJC.co - Tahu dan tempe menjadi dua makanan berbahan dasar kedelai yang akrab di meja makan masyarakat Indonesia. Keduanya dikenal murah, mudah diolah, sekaligus bernutrisi.
Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah: mana yang lebih sehat untuk anak?
Menurut penjelasan medis, baik tahu maupun tempe sama-sama memberikan manfaat gizi, meski memiliki keunggulan masing-masing. Tempe, yang diproses melalui fermentasi, memiliki kandungan protein dan serat lebih tinggi.
Dalam 100 gram tempe, terdapat sekitar 21 gram protein dan 1,4 gram serat. Serat ini berperan penting sebagai prebiotik yang mendukung kesehatan saluran pencernaan anak.
Sementara itu, tahu yang diproduksi dari sari kedelai yang dipadatkan, meski hanya mengandung sekitar 11 gram protein per 100 gram dan hampir tidak memiliki serat, tetap menjadi sumber protein nabati yang baik. Keunggulan tahu ada pada kandungan kalsiumnya yang lebih tinggi dibandingkan tempe, sehingga bermanfaat bagi pertumbuhan tulang anak.
Dokter menyarankan agar orang tua tidak hanya memilih salah satu, melainkan mengombinasikan konsumsi tahu dan tempe secara bergantian. Dengan begitu, anak bisa mendapatkan manfaat gizi yang lebih seimbang.
Pola makan sehat juga sebaiknya dilengkapi dengan protein hewani, karbohidrat, lemak baik, serta vitamin dan mineral lain untuk mendukung tumbuh kembang optimal. (nov)
